BAB VIII MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP (PERT KE-4)
Manusia dan Pandangan Hidup
Ø Pandangan Hidup
Pandangan Hidup adalah
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,
arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu
hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya.
Ø Macam-Macam Sumber Pandangan Hidup
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada Negara.
3. Pandangan berdasarkan renungan yaitu pandangan hidup yang relative
kebenarannya.
Ø Pandangan Hidup Muslim
Pandangan hidup Islam
dicanangkan oleh Nabi di Makkah melalui penyampaian wahyu Allah dengan cara-cara
yang khas. Setiap kali Nabi menerima wahyu yang berupa ayat-ayat Al-Qur’an,
beliau menjelaskan dan menyebarkan kemasyarakatan. Cara-cara seperti ini tidak
sama dengan cara-cara yang ada pada scientific worldview, dan oleh sebab itu
Prof. Alparslan menanamkan wordview Islam sebagai “quasi-scientific worldview”.
Penjelasan lebih detail tentang pandangan hidup Islam akan dilakukan kemudian.
Proses pembentukan pandangan hidup melalui penyebaran ilmu pengetahuan diatas
akan lebih jelas lagi jika kia lihat dari proses pembentukan elemen-elemen
pokok yang merupakan bagian dari struktur pandangan hidup itu serta fungsi
didalamnya. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pandangan hidup dibentuk oleh
jaringan berfikir (mental network) yang berupa keseluruhan yang saling
berhubungan (architectonic whole).
Namun, ia tidak
merepresentasikan suatu totalitas konsep dalam pikiran kita. Ketika akal
seseorang menerima pengetahuan terjadi proses seleksi yang alami, dimana
pengetahuan tertentu diterima dan pengetahuan yang lain ditolak. Pengetahuan
yang diterima oleh akal kita akan menjadi bagian dari struktur worldview yang
dimilikinya. Meskipun pengetahuan yang diterima oleh akal manusia itu bersifat
acak, namun ia akan terstruktur dengan sendirinya dalam pikiran manusia. Dari
konsep-konsep yang ada dalam diri manusia maka kita dapat menyusun kedalam
beberapa struktur konsep. Professor Alparslan mengkategorikan struktur
pandangan hidup menjadi lima :
1. Struktur Tentang Kehidupan
2. Struktur Tentang Dunia
3. Struktur Tentang Manusia
4. Struktur Tentang Nilai
5. Struktur Tentang Pengetahuan
Ø 2 Hak Ideologi
Ideologi terbagi
menjadi 2 yaitu Ideologi Terbuka dan Tertutup.
1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka
adalah pemikiran yang dimiliki oleh seluruh rakyat yang tidak ada pemaksaan
dalam memilih dan bersifat musyawarah. Ideologi ini sangat bagus karena
mengambil kesimpulan dari suatu masalah dengan cara mengumpulkan suara
terbanyak dan dapat bersifat adil bagi seluruh rakyat.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup ini
bersifat totaliter yang banyak menuntut suatu keputusan sehingga rakyat wajib
taat kepada penguasa yang memiliki paham ideologi tersebut. Ideologi ini
digunakan sewaktu zaman penjajahan yang bersifat memaksa.
Ø Pengertian Cita-Cita
Cita-cita adalah
keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Pandangan hidup
terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dalam kehidupannya manusia
tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu. Tidak
ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap
hidup. Sudah tentu kadar atau tingkat cita-cita, kebijakan dan sikap hidup itu
berbeda-beda bergantung kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan
masing-masing.Itulah sebabnya, cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak
menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni yang melukiskan
cita-cita, kebajikan, dan hidup seseorang. Cita-cita ini perasaan hati yang
merupakan suatu keinginan, kemauan, niat, atau harapan. Cita-cita itu penting
bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia.Ada tiga
katagori keadaan hati seseorang, keras, lunak, dan lemah. Orang yang berhati
keras, tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tak menghiraukan
rintangan, tantangan, dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati
lunak dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi. Orang yang berhati lemah, mudah terpengaruhi oleh situasi dan kondisi.
Cita-cita, keinginan, harapan, banyak menimbulkan daya kreatifitas para
seniman. Banyak hasil seni seperti: drama, novel, film, musik, tari, filsafat
yang lahir dari kandungan cita-cita, keinginan, harapan dan tujuan.
Ø Pengertian Kebajikan
Kebajikan atau
kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan
perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan makhluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling
membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.
Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan
sebagainya.Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi,
yaitu: manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia
sebagai makhluk Tuhan. Manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik dan buruk.
Yang menentukan baik dan buruk itu suara hati. Suara hati itu semacam bisikan
dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati itu
merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati masyarakat, yang menentukan
baik dan buruk adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia adalah baik,
tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik. Demikian pula manusia
sebagai makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengar suara hati Tuhan. Tuhan
selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelak perbuatan yang tidak
baik. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita,
suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun,
barbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian
sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya. Namun ada pula kebajikan semu,
yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan.
Ø Faktor-Faktor yang Menentukan Tingkah Laku
Seseorang
1. Faktor Biologis
Faktor biologis
terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor
sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan
yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia.
2. Faktor Sosiopsikologis
Kita dapat
mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen : Komponen Afektif merupakan aspek
emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan
pembicaraan sebelumnya. Komponen Kognitif Aspek intelektual yang berkaitan
dengan apa yang diketahui manusia. Komponen Konatif Aspek volisional, yang
berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Adapun beberapa faktor lain
yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang yaitu Faktor genetik atau keturunan
merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku
makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam diri individu (endogen),
antara lain:
· Jenis Ras
Setiap ras di dunia
memiliki perilaku yang spesifik saling berbeda satu dengan yang lainnya. Tiga
kelompok ras terbesar, yaitu:
- Ras kulit
putih atau ras Kaukasia.
- Ras kulit
hitam atau ras Negroid.
· Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku
pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan
sehari-hari, pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal,
sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan. Perilaku pada
pria di sebut maskulin sedangkan perilaku wanita di sebut feminism.
· Sifat Fisik
Kalau kita amati
perilaku individu berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku
individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik
tinggi kurus.
· Sifat Kepribadian
Salah satu pengertian
kepribadian yang dikemukakan oleh Maramis (1999) adalah : “keseluruhan pola
pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha
adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya”.
· Bakat Pembawaan
Bakat menurut
Notoatmodjo (1997) yang mengutip pendapat William B. Micheel (1960) adalah :
“kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada
latihan mengenal hal tersebut”. Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik
dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan.
· Intelegensi
Menurut Terman
intelegensi adalah “ kemampuan untuk berfikir abstrak” (sukardi, 1997).
Sedangkan Ebbieghous mendefinisikan intelegensi adalah “kemampuan untuk membuat
kombinasi” (Notoatmodjo, 1997). Dari batasan tersebut dapat dikatakan bahwa
intelegensi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu.
Ø Pengertian Usaha Perjuangan
Usaha atau perjuangan
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja
keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah
usaha atau perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia.
Tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia
ingin menjadi kaya, ia harus berkerja keras.
Ø 3 Aliran Filsafat
Menurut
Prof. Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran
naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
· Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
· Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
· Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib Minya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.
Ø Pengertian Keyakinan dan Kepercayaan
· Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia
merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.
Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu
benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. jika keyakinan tidak
ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering kali menghalangi.
keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk agama.
· Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat
seseorang menganggap suatu premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka
kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam
hidup. contoh : pada saat kesulitan menghampiri maka sangat di perlukan sikap
keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang di alami dapat di lewatkan.
kenyakinan dan kepercayaan sangat fital dalm hidup. jadi tidak ada salahnya
kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, mudah-mudahan bisa membantu
dalm hidup.
Ø Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
Manusia pasti
mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita
memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada
yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada
pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan
sebagainya. pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan
baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
· Mengenal
· Mengerti
· Menghayati
· Menyakini
· Mengabdi
Sumber :
buku IBD Universitas Gunadarma
karya Widyo Nugroho, Achmad Muchji
Komentar
Posting Komentar