BAB II Manusia dan Kebudayaan (minggu ke-1)
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan
dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun.
Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian
yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Manusia
terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
1. Jasad :
badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan difoto dan menempati
ruang dan waktu
2. Hayat :
mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
3. Ruh :
bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
4. Nafs :
dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri
sendiri.
Manusia sebagai satu kepribadian
yang mengandung tiga unsur, yaitu:
1. Id
merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak.
Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh
kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
2. Ego,
sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id
dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh
prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
3. Super
ego, Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada
usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal
dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi
superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu
menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang
terinternalisasi.
Hakekat Manusia
Manusia
diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi
ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang memiliki akal
pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar
dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk membantu dan
menghargai orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu
tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia
sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan
saling berbagi. Karena kita sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri.
Kepribadian Bangsa Timur
Manusia
mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal
ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia
suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat
tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita
di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan
bersahabat. Orang–orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa
Timur yang tidak individual dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun
begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur
Tengah.
Pengertian Kebudayaan
Kata
kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa
sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil
pemikiran atau akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu
yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati
dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Dari
definisi-definisi kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan
mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :
·
Kebudayaan
itu beraneka ragam
·
Kebudayaan
itu diteruskan melalui proses belajar
·
Kebudayaan
itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi dan eksistensi
manusia
·
Kebudayaan
itu berstruktur
·
Kebudayaan
itu terbagi dalam aspek-aspek
·
Kebudayaan
itu dinamis
·
Nilai-nilai
dalam kebudayaan itu relatif
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan adalah kompleks
yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat
dan kemampuan-kemampuan lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo
Sumarjan, kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Menurut
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil
budi pekertinya.
Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi sistem norma,organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul
Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan
universal, yaitu:
·
Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang
muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
·
Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun
diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan
dan kelebihan masing-masing antar individu sehingga timbul rasa untuk
berorganisasi dan bersatu.
·
Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan
pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda
pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
·
Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup dan sitem-sistem ekonomi
terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas
dan selalu ingin lebih, tidak ada rasa puasnnya.
·
Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan
barang-barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan
membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain.
·
Bahasa
Bahasa sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan
hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia.
Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa inggris.
·
Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian
yang dapat memuaskan.
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
§
Kompleks gagasan,
konsep, dan pikiran manusia
Kebudayaan yang muncul dan hidup
karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang serta buah dari
pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku, arsip
dan sebagainya.
§
Kompleks
aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai
suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
§
Wujud sebagai
benda
Aktivitas manusia sehari – hari
umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana dan prasarana. Dari
situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa bergerak maupun
tidak.
Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan terjadi disebabkan oleh beberapa hal:
·
Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat
dan kebudayaan sendiri. Misalnya, perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
·
Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik
tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam
jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk
berubah lebih cepat.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan
adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek
yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan
itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuia dengannya.
Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Manusia sebagai perilaku kebudayaan yakni dapat dipandang
setara yang dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama
lain. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap:
1. Eksternalisasi, proses
manusia mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya.
2. Obyektivitas, proses
msyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia
dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, proses
masyarakat disergap kembali oleh manusia, yakni manusia yang mempelajari
kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik.
Sumber :
Artikel Ilmu Budaya Dasar dari dosen (Maihendri Nizar,
S.Sos.,M.Pd.)
Komentar
Posting Komentar