BAB III KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN (PERT KE-2)
KONSEPSI ILMU
BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
PENDEKATAN
KESUSASTRAAN
Pengertian Sastra
dan Seni
Sastra
berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari
makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan
yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci,
surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.Sastra dalam arti khusus yang kita
gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia.
Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan
sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang
lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Sastra
merupakan apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia rekaan di dalam
sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat
penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra,
kebetulan sangat parah di Indonesia, sehingga kehadiran sastra semakin
tenggelam hanya sebagai hiburan. Peranan sastra memang memiliki potensi yang
hebat untuk menghibur. Dan karenanya sebagai barang komoditi nilai tinggi.
Kaitannya dengan bisnis dan industri juga meyakinkan. Sebuah karya sastra dapat
meledak, mengalami ulang cetak setiap tahun, dalam berbagai bahasa. Namun
sastra tidak hanya untuk media hiburan, masih banyak peranan sastra yang lebih
penting.
Pengertian Seni
pengertian Seni
berasal dari kata SANI yang artinya Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan
jiwa. Jadi seni itu adalah keahlian untuk membuat suatu karya dari ekspresi
dalam diri seseorang (seniman). Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak
normative maka seni lebih mudah untuk berkomunikasi. Karena tidak normative,
nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara
penyampaiannya.
Peranan Sastra
sastra
adalah semua bentuk ekspresi dengan bahasa sebagai basisnya wilayah sastra jadi
merebak, merengkuh daerah yang sangat luas. Ke dalamnya sudah tercakup sastra
lisan maupun tulisan.
Hubungan Sastra
Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan
sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar yaitu sastra adalah seni yang di
gunakan sebagai salah satu alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan dan
kebudayaan sebagaimana tujuan dari ilmu budaya dasar.Dalam ilmu budaya dasar
sastra tidak di ajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu.Sastra disini di
gunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat
membantu mahasiswa untuk lebih humanis atau manusiawi
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi
ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih
sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa"
yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan
untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis
media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa
baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya
barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
NILAI-NILAI
DALAM PROSA FIKSI
Sebagai
seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau
kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk
mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak
mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh
yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya
untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam
novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau
laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan
juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
Prosa
fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman
dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk
memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat
berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Komponen
Prosa Baru
1. Dongeng
Dongeng
merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau
tidak mungkin terjadi. Contoh : Pangeran Buruk Rupa, Si Kanci dan Buaya
2. Cerpen
Cerpen
adalah karangan pendek yang berbentuk prosa
3. Novel
Novel
adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan
seseorang atau beberapa orang tokoh
4. Biografi
Biografi
adalah riwayat yang ditulis orang lain
5. Esai
Esai
merupakan karangan yang berisi ujuran populer dan dengan pola penyajian yang
bersifat santai. Ulasan-ulasannya bersifat priadi, akrab, dan asyik dibaca
layaknya obrolan biasa
Komponen Prosa Lama
1. Pantun adalah bentuk puisi yang
terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua (pola ab-ab), dan
biasanya, tiap baris terdiri atas empat perkataan.
2. Gurindam adalah puisi Melayu lama yang
terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama akhir yang sama dan merupakan
satu kesatuan yang utuh.
3. Mantera adalah merupakan satu daripada
genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi sejak zaman primitif, prasejarah,
animisme.
4. Talibun adalah sejenis puisi lama
seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris (
mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
5. Sage merupakan cerita lama yang
berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan,
kesaktian dan keajaiban seseorang.
Nilai-nilai dalam
Prosa Fiksi
Prosa Fiksi
Prosa fiksi merupakan sebuah bentuk
karya sastra yang disajikan dalam bentuk bahasa yang tidak terikat oleh jumlah
kata dan unsur musikalitas. Bahasa yang tidak terikat itu digunakan untuk
menyampaikan tema atau pokok persoalan dengan sebuah amanat yang ingin
disampaikan berkenaan dengan tema tersebut. Oleh karena itu, dalam apresiasi
dengan tujuan tnembenkan penghargaan terhadap karya prosa itu, kita haruslah bisa
“membongkar” dan menerangjelaskan hal-hal yang berkenaan dengan ukuran
keindahan dan “kelebihan” karya prosa itu.
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau
kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk
mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak
mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh
yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya
untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel
sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan
jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga
kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
Prosa
fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman
dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk
memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat
berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Contoh-contoh karya sastra antara lain ; Dongeng Sang Kancil, Hikayat Si Miskin, Hikayat Pendawa Lima, Hikayat Amir Hamzah, legenda terjadinya Tangkuban Perahu.
Contoh
prosa yang berupa fabel ;
Monyet dan Ayam
Pada suatu zaman, ada seekor ayam yang
bersahabat dengan seekor monyet. Si Yamyam dan si Monmon namanya. Namun
persahabatan itu tidak berlangsung lama, karena kelakuan si Monmon yang
suka semena-mena dengan binatang lain. Hingga, pada suatu petang si Monmon
mengajak Yamyam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang, si Monmon mulai
merasa lapar. Kemudian ia menangkap si Yamyam dan mulai mencabuti bulunya.
Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. “Lepaskan aku, mengapa kau ingin
memakan sahabatmu?” teriak si Yamyam. Akhirnya Yamyam, dapat meloloskan diri.
Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh
dari tempat itu adalah tempat kediaman si Kepiting. si Kepiting merupakan teman
Yamyam dari dulu dan selalu baik padanya. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke
dalam lubang rumah si Kepiting. Di sana ia disambut dengan gembira.
Lalu Yamyam menceritakan semua kejadian yang dialaminya, termasuk penghianatan
si Monmon.
Mendengar hal itu akhirnya si Kepiting tidak
bisa menerima perlakuan si Monmon. Ia berkata, “Marikita beri pelajaran si
Monmon yang tidak tahu arti persahabatan itu.” Lalu ia menyusun siasat untuk
memperdayai si Monmon. Mereka akhirnya bersepakat akan mengundang si Monmon
untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi
perahu yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat.
Kemudian si Yamyam mengundang si Monmon untuk
berlayar ke pulau seberang. Dengan rakusnya si Monmon segera menyetujui ajakan
itu karena ia berpikir akan mendapatkan banyak makanan dan buah-buahan di pulau
seberang. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu
sampai di tengah laut, Yamyam dan kepiting berpantun. Si Yamyam berkokok “Aku
lubangi ho!!!” si Kepiting menjawab “Tunggu sampai dalam sekali!!”
Setiap kali berkata begitu maka si Yamyam
mencotok-cotok perahu itu. Akhirnya perahu mereka itu pun bocor dan tenggelam.
Si Kepiting dengan tangkasnya menyelam ke dasar laut, sedangkan Si Yamyam
dengan mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Si Monmon yang berteriak minta
tolong karena tidak bisa berenang. Akhirnya ia pun tenggelam bersama perahu
tersebut.
(Disarikan dari Abdurrauf Tarimana, dkk,
“Landoke-ndoke te Manu: Kera dan Ayam,” Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara,
Jakarta: Dept. P dan K, 1978, hal. 61-62)
ILMU BUDAYA DASAR
YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pengertian Puisi
Puisi
merupakan sebuah bentuk karya sastra singkat untuk menuangkan apa yang ada
dipikirkan kita, apa yang ada dihati kita, dan apa yang ada di jiwa kita.
Dikatakan singkat karena puisi adalah bentuk karya sastra yang paling pendek
jika di bandingkan cerpen atau novel.
Kreativitas
penyair dalam membangun puisi dapat diartikan sebagai berikut. Kreatif
merupakan gagasan memusikalisasikan puisi didasari oleh dan dari
keinginan-keinginan individual bersifat subyektif yang bertujuan untuk kepuasan
pribadi. Puisi, selai sebagai karya sastra yang harus diinterprestasikan, juga
dapat menjadi medium kreatifitas. Sama seperti dramatisasi puisi, yang juga
merupakan kegiatan kreatif. Dan ketiga, karena bersifat kreatif, maka
musikalisasi puisi pun tidak memiliki kategori-kategori, batasan, atau
aturan-aturan yang bersifat mengikat.
Kreativitas
penyair dalam membangun puisinya
1. Figura Bahasa (Figurative Language) seperti
gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb. Sehingga puisi menjadi
segar, hidup menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata yang berjiwa yaitu
kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman
jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai
rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.
Alasan-alasan
yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan puisi
dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual.
3. Puisi san keinsyafan sosial.
2. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual.
3. Puisi san keinsyafan sosial.
Contoh puisi :
BUNGA
DAN TEMBOK
seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak kaukehendaki tumbuh
engkau lebih suka membangun
rumah dan merampas tanah
seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak kaukehendaki adanya
engkau lebih suka membangun
jalan raya dan pagar besi
seumpama bunga
kami adalah bunga yang dirontokkan di bumi kami sendiri
jika kami bunga
engkau adalah tembok
tapi di tubuh tembok itu telah kami sebar biji-biji
suatu saat kami akan tumbuh bersama
dengan keyakinan: engkau harus hancur!
dalam keyakinan kami
di mana pun – tirani harus tumbang!
Solo, ’87 - ‘88
seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak kaukehendaki tumbuh
engkau lebih suka membangun
rumah dan merampas tanah
seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak kaukehendaki adanya
engkau lebih suka membangun
jalan raya dan pagar besi
seumpama bunga
kami adalah bunga yang dirontokkan di bumi kami sendiri
jika kami bunga
engkau adalah tembok
tapi di tubuh tembok itu telah kami sebar biji-biji
suatu saat kami akan tumbuh bersama
dengan keyakinan: engkau harus hancur!
dalam keyakinan kami
di mana pun – tirani harus tumbang!
Solo, ’87 - ‘88
Sumber :
Komentar
Posting Komentar